Kamis, 17 Maret 2011

PROPOSAL PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PERAN ORANG TUA DALAM TERAPI BIOMEDIS UNTUK ANAK AUTHISME A. LATAR BELAKANG Autis merupakan gangguan perkembangan yang komplek, disebabkan oleh adanya kerusakan pada otak sehingga mengakibatkan gangguan pada perkembangan komunikasi, perilaku, kemampuan social dan belajar. Autisme adalah gangguan mental yang masih misterius dan diderita oleh 400.000 anak di Amerika Serikat. Prevalensi autis di dunia saat ini mencapai 15-20 kasus per 10.000 anak atau 0,15-0,20%, jika angka kelahiran di Indonesia enam juta per tahun, maka jumlah penyandang autis di Indonesia, bertambah 0,15% atau 6.900 anak pertahun, dimana jumlah penderita laki – laki empat kali lebih besar dibandingkan penderita perempuan. Anak perempuan yang mengalami autis cenderung lebih parah dibandingkan anak laki – laki. Gejala – gejala autism mulai tampak masa yang paling awal dalam kehidupan mereka dan melakukan kebiasaan – kebiasaan lainnya yang terjadi dilakukan oleh bayi – bayi normal lainnya (Maulana, 2008). Gangguan autism baru disadari pada usia 18 bulan – 2 tahun dimana gangguan bicara dan kelemahan interaksi social yang seharusnya sudah dikuasai tidak tampak pada anak dan lebih nyata pada saat masa kanak –kanak awal (2 – 6 tahun). Ciri utama dari autism adalah ketidakmampuan untuk melakukan interaksi social, masalah pada komunikasi dan adanya perbuatan repetitive dan stereotip. Sedangkan gangguan tingkah laku merupakan bagian dari cirri utama yang tampak pada anak autis meliputi hiperaktifvitas, tidak adanya perhatian, kegagalan melakukan kontak mata, impulsive, mudah tersinggung, 3tantrum (mengamuk) gelisah serta perbuatan yang cenderung melukai diri sendiri dan sebagainya. Gangguan dalam komunikasi verbal maupun nonverbal meliputi kemampuan berbahasa mengalami keterlambatan atau sama sekali tidak dapat berbicara. Menggunakan kata kata tanpa menghubungkannya dengan arti yang lazim digunakan. Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh dan hanya dapat berkomunikasi dalam waktu singkat. Kata-kata yang tidak dapat dimengerti orang lain ("bahasa planet"). Tidak mengerti atau tidak menggunakan kata-kata dalam konteks yang sesuai. Ekolalia (meniru atau membeo), menirukan kata, kalimat atau lagu tanpa tahu artinya. Bicaranya monoton seperti robot. Bicara tidak digunakan untuk komunikasi dan imik datar. Gangguan dalam bidang interaksi sosial meliputi gangguan menolak atau menghindar untuk bertatap muka. Tidak menoleh bila dipanggil, sehingga sering diduga tuli. Merasa tidak senang atau menolak dipeluk. Bila menginginkan sesuatu, menarik tangan tangan orang yang terdekat dan berharap orang tersebut melakukan sesuatu untuknya. Tidak berbagi kesenangan dengan orang lain. Saat bermain bila didekati malah menjauh. Bila mereka berada dalam suatu ruangan dengan orang lain maka penderita autis cenderung menyibukkan diri (Maulana, 2008). Berbagai usaha telah dijalankan para orangtua dalam menanggulangi gejala autisme. Namun, seringkali hasil yang dicapai masih sulit diukur, lagi pula penanganan pada tiap individu berbeda. Banyak temuan yang menunjukkan bahwa fisik anak autis jauh dari sempurna. Banyak diantara mereka yang mengalami gangguan pencernaan, mempunyai kecenderungan alergi, daya tahan tubuh yang rentan, dan mengalami keracunan logam berat. Berbagai gangguan fungsi tubuh ini akhirnya mempengaruhi fungsi otak. Banyak pengalaman dan penelitian mengungkapkan bahwa untuk menanggulangi gejala-gejala autisme maka yang terlebih dahulu harus dibenahi adalah metabolisme tubuh anakanak penyandang autis. Caranya, dengan menerapkan terapi biomedis (Budhiman dkk,2002). Peran orangtua pada terapi biomedis untuk anak autis sangat penting, terutama pada pemberian food supplement(pemakaian obat, vitamin dan mineral) dan program diet yang akan dilakukan. Pemakaian obat atau food supplementharus dipahami benar apa, bagaimana, dan sesuaikah dengan kebutuhan anak. Orangtua harus mengetahui bahwa obat dan food supplement terbuat dari zat kimia (Widyawati dkk, 2003). Salah satu bentuk keberhasilan terapi biomedis seperti yang terjadi pada pasien Dr. Melly Budhiman setelah mengikuti terapi biomedis, anak autis mengalami perkembangan pesat dalam kemampuan bersosialisasi, anak menjadi mandiri, konsentrasi anak membaik, hiperaktif berkurang, postur tubuh anak berkembang semakin proporsional, adanya kontak mata dengan lawan bicara, dapat meniru kata-kata yang diajarkan, jam tidur menjadi teratur dan dapat mengejar ketinggalan dari anak-anak lain (Budhiman dkk, 2002). Orangtua memiliki peran dominan dalam upaya penyembuhan karena orangtua merupakan orang yang paling dapat mengerti dan dimengerti anak penyandang autis. Untuk itu orangtua tetap dituntut untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi kesembuhan anaknya. Dalam persoalan ini orangtua dituntut mengerti hal-hal seputar autisme dan mampu mengorganisir kegiatan penyembuhan terapi biomedis untuk anak autis. Para ahli tidak akan dapat bekerja tanpa peran serta orangtua dan terapi tidak akan efektif bila orangtua tidak dapat bekerja sama, karena umumnya para ahli tersebut bekerja berdasarkan data yang diperoleh dari orangtua yang paling memahami dan berada paling dekat serta hidup bersama anak penyandang autis (McCandless, 2003). Namun pada kenyataannya sebagian orang tua bahkan cenderung lepas tangan, karena tidak menyadari bahwa peran mereka sangat menentukan perkembangan anaknya (Puspita, 2004). Hal ini mungkin disebabkan oleh tidak adanya pengarahan yang sistematis dan terarah, padahal banyak informasi baru dan perubahan yang harus 4dicerna oleh orang tua. Kesembuhan anak autis dipengaruhi pula oleh diagnose dini dan terapi yang intensif. Pada gangguan autis jika tidak ditangani dengan baik, akan semakin memperparah kondisi anak hingga dewasa nanti (Delpie, 2009). B. TUJUAN a. Tujuan Umum Setelah dilakukan Penyuluhan selama 1 x 50 menit diharapkan Orang Tua anak yang menderita Authi mengenal peranya dengan baik dalam keberhasilan terapi biomedis untuk anak authis b. Tujuan khusus Setelah dilakukan penyuluhan 1 x 50 menit diharapkan orang tua anak authis diharapkan 1) Mengetahui dan mampu menyebutkan Apa itu Terapi Biomedis untuk anak authis 2) Menjelaskan dengn baik Peran orang tua dalam terapi Biomedis untuk anak 3) Memahami dan menjelaskan bentuk peran orang tua dalam terapi biomedis untuk anak authis 4) Memahami dan mengenal factor-faktoryang Menentukan Keberhasilan Orangtua dalam terpi biomedis Anak dengan Gangguan Autisme C. PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Topik Topik pada penyuluhan ini adalah : “ Peran Orang Tua Dalam Pemberian Terapi Biomedis Untuk Anak Authisme” 2. Sasaran Dan Target Sasaran dalam penyuluhan ini adalah Orang Tua yang memilik anak authisme 3. Metode Metoda pada penyuluhan ini adalah dengan metoda a) Ceramah Saat penyampaian materi penyuluhan pada orang tua metoda ceramah ini yang digunakan b) Diskusi Metoda diskusi digunakan saat jika ada orang tua yang tidak mengerti dalam penyampaian materi maka akan dilakukan diskusi dalam menyelesaikan masalah yang tidak dimengerti c) Tanya Jawab Metoda Tanya jawab digunakan saat evaluasi, dimana mahasiswa akan memberikan pertanyaan dan orang tua akan menjawab secara lisan, sehingga mahasiswa mampu mengetahui apakah tujuan dari penyuluhan tercapai , tercapai sebhagaia atau tidak tercapai 4. Media Alat-alat / media yang digunakan selama penyuluhan ini adalah a) LCD b) Laptop c) Leaflet d) Alat Tulis e) Mikrofon f) White board dan Spidol 5. Waktu Dan Tempat Penyuluhan akan dilakukan : Tempat : Aula di sekolah authis UNP Waktu : 09.00 WIB – 09.50 WIB 6. Pengorganisasian Dan Uraian Tugas a) Penanggung jawab : ……………………. Mengkoordinasi persiapan dan pelaksanaan dialog interaktif b) Moderator : ............................................ a. Membuka acara b. Memperkenalkan pelaksanaan kegiatan c. Membuat kontrak waktu d. Menjelaskan tujuan pertemuan e. Memimpin dan mengarahkan alur dialog interaktif f. Menutup acara c) Narasumber : …………………………… a. Memberikan materi pada audien b. Menjawab pertanyaan audien d) Notulen: ……………………………………. a. Mencatat semua pertanyaan b. Mengkomunikasikan kepada leader e) Observer: …………………………………. a. Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir b. Membuat laporan kegiatan yang telah dilaksanakan f) Fasilitator:................................................. a. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegiatan b. Memfasilitasi peserta untuk berperan aktif selama kegiatan c. Membuat absensi kegiatan   7. Setiing Tempat = Notulen = Peserta = Narasumber = Fasilitator = Moderator = Observer 8. Kegiatan Penyuluhan KEGIATAN WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN PESERTA Pre Intstruksional 5 menit - Salam Terapeutik - Memperkenalkan Diri - Mengambil Absen - Menyampaikan kontrak (waktu, dan Topik penyuluhan) - Menyampaikan Aturan dalam penyuluhan - Menjawab Salam - Memperhatikan - Menjawab Absen - Mendengarkan dan menyetujui kontrak - Menyetujui dan berkomitmen untuk tidak melanggar aturan Instruksional 35 menit - Bertanyya pada orang tua tentang apa itu Terapi Biomedis dan peran keluarga dalam terapi itu - Memberikan Reinforcement pada orang tua yang aktif - Meluruskan dan Menjelaskan Materi penyuluhan (Pengertian Terapi Biomedis untuk anak authis, Peran orang tua dalam terapi Biomedis untuk anak, bentuk peran orang tua dalam terapi biomedis untuk anak authis, factor-faktoryang Menentukan Keberhasilan Orangtua dalam terpi biomedis Anak dengan Gangguan Autisme) - Berdiskusi dengan orang tua apabila ada hal yang tidak di mengerti - Menyimpulkan bersama dengan Orang tua tentang materi yang disampaikan - Menjawab Pertanyaan mahasiswa sesuai dengan apa yang diketahui oleh orang tua - Memperhatikan dan mencatat topic yang perlu - Menanyakan hal yang tidak dimengerti atau tidak di pahami - Mengulang materi dan menyebutkanya bersama perawat sesuai dengan bahasa sendiri Post Instruksional 10 menit - Melakukan Tanya jawab yang pertanyaanya Apa ItuTerapi Biomedis untuk anak authis, Coba Ibu / bapak sebutkan apaPeran orang tua dalam terapi Biomedis untuk anak, Coba bapak / Ibu jelaskan bentuk peran orang tua dalam terapi biomedis untuk anak authi, Coba Ibu / bappak Jelaskan factor-faktoryang Menentukan Keberhasilan Orangtua dalam terpi biomedis Anak dengan Gangguan Autisme - Mengakhiri Kontrak - Menayakan perasaan orang Tua dan jalanya penyuluhan yang diberikan - Menanyakan untuk yang terakhir jika ada yang mau didiskusikan dan menyerahkan leaflet - Salam Terapeutik - Menjawab Pertanyaan yang diberikan Mahasiswa - Menjawabb apa yang dirasakan oleh orang tua - Menyampaikan sesuatu jika ingin disampaiakn (Sharing) - Menjawab Salam 9. Materi Penyuluhan (Terlampir) 10. Krteria Evaluasi a. Evaluasi Struktur 1) Lebih dari 75% Orang tua menghadiri acara Penyuluhann 2) Media Penyuluhan sudah disiapkan sebelum penyuluhan seperti (LCD, Laptop dan Leaflet) 3) Mahasiiswa mampu mnejalanakna peranya sesuai yang diharapkan b. Evaluasi Proses 1) Penyuluhan dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan 2) Lama penyuluhan sesuai dengan waktu yang diharapkan yaitu selama 50 menit 3) Orang tua mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir sesuia dengan aturan seperti tidak ada yang keluuar masuk, dan tidak ada yang meribut) 4) Orang Tua aktif selama diskusi dan tanya jawab c. Evaluasi Hasil Setelah dilakukan Tanya jawab diharapkan orangtu a 75 % mampu 1) Menyebutkan Apa itu Terapi Biomedis untuk anak authis dengan benar 2) Menjelaskan dengn baik Peran orang tua dalam terapi Biomedis untuk anak 3) Menjelaskan bentuk peran orang tua dalam terapi biomedis untuk anak authis 4) Menjelaskan factor-faktor yang Menentukan Keberhasilan Orangtua dalam terpi biomedis Anak dengan Gangguan Autisme D. PENUTUP
Anak Authis merupakan kelainan pada nak, namun bisa diatasi dengan berbagai cara, salah satu cara untuk mengatasi dengan terapi biomedis . Kriteria dari kebrhasilan terapi ini adalah anak authis akan mengalami perkembangan pesat dalam kemampuan bersosialisasi, anak menjadi mandiri, konsentrasi anak membaik, hiperaktif berkurang, postur tubuh anak berkembang semakin proporsional, adanya kontak mata dengan lawan bicara, dapat meniru kata-kata yang diajarkan, jam tidur menjadi teratur dan dapat mengejar ketinggalan dari anak-anak lain. Namun terapi ini sangat tergantung pada peran orang tua dalam keberhasilan Diharapkan setelah dilakukan penyuluhan ini orang tua sadar dan berperan dalam pemberian terapi ini dengan benar